PHE-WMO bangun pesisir pantai bangkalan menjadi destinasi wisata

PHE-WMO bangun pesisir pantai bangkalan menjadi destinasi wisata

Selasa, 31 Agustus 2021, Agustus 31, 2021

   

    Kelestarian alam di pesisir Desa Labuhan, Kecamatan Sepulu, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur dibangun dan diwujudkan oleh Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) menjadi destinasi wisata melalui program CSR berkelanjutan setiap tahun.

    Bersama nelayan setempat, PHE WMO memperbaiki terumbu karang yang sudah rusak bertahun-tahun dan melakukan penghijauan dengan menanam pohon mangrove.

Ketua Pokdarwis Mohammad Sahril 

    Ketua Pokdarwis Payung Kuning Labuhan Mohammad Sahril mengatakan PHE WMO mulai menggarap daerah pesisir Desa Labuhan pada 2014.

"Semula penghijauan mangrove dan pelatihan, kemudian terbentuk lah Taman Pendidikan Mangrove untuk mengatasi abrasi di lahan mangrove," kata Sahril, Sabtu (28/8/2021).

Tracking melingkar di area mangrove Taman Laut Pantai Labuhan

    Sebelum program penghijauan berjalan, lanjut dia, lahan mangrove seluas 17,5 hektar rusak parah, dan hanya 0,6 hektar dalam kondisi baik.

"Saat ini, Taman Pendidikan Mangrove telah menjadi area ekowisata yang dapat mendatangkan pengunjung maupun peneliti lokal hingga internasional," imbuh Sahril.

    Sahril mengatakan, Taman Pendidikan Mangrove dikelola kelompok tani Cemara Sejahtera dari Desa Labuhan. Kemudian, dilanjutkan dengan pengembanga program Taman Wisata Laut Labuhan.

Gazebo besar di tengah pantai mangrove Labuhan

"Taman Wisata Laut Labuhan fokus terhadap konservasi dan transplantasi terumbu karang pada 2017. Dulu terumbu karang rusak karena alat tangkap ikan tidak ramah lingkungan," jelasnya.

    Sejak awal pengembangan Wisata Laut Labuhan hingga sekarang, sambung Sahril, telah ditanam 877 fragmen karang yang dikelola Kelompok Sadar Wisata Payung Kuning.

"Ada dua titik transplantasi terumbu karang, yakni di Pulau Ajaib dengan kedalaman lima meter dan Taman Wisata Laut Terumbu Karang," terangnya.

Kondisi awal pembangunan jalur tracking pengunjung

    Sahril menjelaskan, terumbu karang berfungsi sebagai rumah ikan dan  dimanfaatkan nelayan untuk mencari cumi-cumi.

"Dengan kembalinya terumbu karang, Desa Labuhan menjadi desa wisata edukasi, konservasi, dan pemberdayaan masyarakat. Masyarakat sekitar pun bekerja di sana dan ikut mengawasi keamanan terumbu karang," paparnya.

Taman Wisata Laut Pantai Labuhan Bangkalan

    Sementara itu, Manager Relations Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina Iwan Ridwan Faizal berharap, pengembangan yang dilakukan dapat memicu tumbuhnya wisata-wisata baru maupun jasa pendukung lainnya.

"Pengembangan itu yang berangkat dari ide, keresahan, masalah maupun potensi kelompok masyarakat sesuai kebutuhan, dan bukan keinginan semata," ucapnya.

    Menurut Iwan, PHE WMO akan memetakan secara matang. Titik fokusnya adalah masalah dan potensi desa. Termasuk menganalisa kebutuhan masyarakat.

"Kami harus berkoordinasi dengan pemerintah desa maupun masyarakat setempat. Mereka akan disiapkan pelatihan untuk dapat melaksanakan program," tuturnya.

RIG PHE WMO di lepas pantai Labuhan Bangkalan

    Sebagai informasi program pelestarian terumbu karang adalah bagian dari konsep One Belt One Road (OBOR) Pariwisata di Kabupaten Bangkalan yang disodorkan PHE WMO sebagai peta menuju kesejahteraan masyarakat.

    OBOR Pariwisata adalah bagian dari pelaksanaan tanggung jawab sosial lingkungan perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya mengembangkan jalur pesisir pantai utara Bangkalan dengan memaksimalkan berbagai potensi desa.

    Ada empat dimensi utama yang ditekankan dalam OBOR Eco Edu Tourism Bangkalan, yakni lingkungan, pendidikan, ekonomi, dan sosial. Dengan adanya program di Labuhan, muncul beberapa wisata baru sebagai sarana rekreasi.

Pantai Pasir Putih Tlangoh Bangkalan

    Tahun 2019, PHE WMO melakukan pemetaan di Desa Tlangoh, Kecamatan Tanjung Bumi yang saat itu menjadi area pantai dengan tumpukan sampah yang begitu banyak. Kerja sama dilakukan dengan kelompok masyarakat sadar wisata sekitar dan digelar pelatihan untuk penanaman cemara laut. Pemerintah Kabupaten Bangkalan bersama Forum komunikasi CSR juga dilibatkan.

    Selain di Desa Tlangoh, program wisata Sungai Bancaran berhasil dikembangkan pada akhir 2019. Program ini adalah salah satu replikasi program Taman Pendidikan Mangrove yang berhasil merevitalisasi lokasi yang sebelumnya menjadi tempat pembuangan sampah.

    Pengembangan eco edufarming juga dilakukan Desa Bandangdaja, Kecamatan Tanjung Bumi yang dikelola kelompok tani Sangga Buana.

    Rencana PHE WMO ke depan akan mengembangkan eco eduwisata di pesisir utara Kabupaten Bangkalan dengan menonjolkan masing-masing potensi desa. (gus)

TerPopuler